Selasa, 17 Februari 2009

Memandikan Jenazah sesuai sunnah

Bagaimanakah memandikan Jenazah?seringkali kegiatan ini menjadi sebuah Skill untuk orang-orang tertentu saja, padahal setiap muslim harus berusaha sedapat mungkin untuk mempu menguasai praktik pengurusan jenazah terutama proses memandikan serta mengkafaninya.
MEMANDIKAN MAYAT
Sebelum memandikan mayat, ada beberapa kebutuhan yang perlu kita siapkan diantaranya ialah :
a.Air yang bersih dan suci.
b.Sabun Mandi (sebaiknya yang cair).
c.Kapur barus/kamper +/- 10 biji ditumbuk halus.
d.Kaos Tangan Karet/kain pelindung untuk tangan.
e.Shampo.
f.2–3 handuk besar (disesuaikan dengan kondisi).
g.2 buah ember besar.
h.2 buah gayung.
i.Tempat untuk memandikan mayat.
j.Kain untuk penutup mayat (saat dimandikan).
CARA MEMANDIKAN MAYAT
1.mayat di tempat yang sudah disiapkan, dan posisi kepala diusahakan agar lebih tinggi dari pada kaki
2.Buka bajunya setelah mayat di atas tempat untuk memandikan, dan tutupi bagian auratnya dengan kain yang tembus air, misalkan kain batik/samping/handuk
3.Mula-mula membasuh tubuh sebelah kanan dengan mendahulukan membasuh anggota wudhu ( Membasuh seperti memudhukan mayat seperti dijelaskan dalam shohih Muslim bisyarhi An Nawawi Hal 8 jilid ke 4 ) dengan bilangan ganjil " mandikanlah ia ( mayat ) tiga, lima atau lebih dari itu jika dianggap cukup. (HR Bukhori & Muslim). Namun ada sebagian pemahaman lain bahwa memulai dari anggota wudhu, bukan berarti mewudhukan mayat.
4.Waslap/kaos tangan (HR Abu Dawud) digunakan sebelah kiri untuk membersihkan 2 lubangan (cebok ), saat mencebok siram dengan air, lalu pakai sabun wangi saat menggosok pada kemaluan dan dubur mayat, siram sampai bersih.
5.Cuci rambutnya dengan sampo sampai bersih.
6.Untuk mayat wanita setelah rambutnya dibersihkan kemudian disisir dan kepang tiga. (HR Bukhori & Muslim)
7.Lalu bersihkan giginya, lubang telinga & hidungnya dengan cotton bud.
8.Setelah selesai memandikan bagian depan, lalu miringkan badannya kesebelah kanan dahulu, kemudian gosok dengan sabun bagian punggung mayat lalu siram sampai bersih, kemudian miringkan kesebelah kiri dan bersihkan seperti tadi.
9.Terakhir tuangkanlah atau siramkan air yang sudah dicampur dengan kapur barus keseluruh tubuh mayat. Seperti sabda Rasulullah saw :
“ mandikanlah tiga atau lima atau lebih dari itu dan jadikanlah diakhirnya dengan kapur atau sesuatu seperti kapur”(HR Bukhori )
10.Tutuplah bagian kemaluannya dengan kapas lalu tutup seluruh tubuhnya dengan handuk untuk dikeringkan.( menuntup lubang hanya disyari'atkan apabila diperlukan.
11.Memandikan boleh tiga, lima kali atau lebih jika diperlukan sampai bersih ( HR Bukhori )
12.Khusus untuk memandikan wanita yang hamil jangan digoyang-goyang, hal lainnya sama dengan di atas, akan tetapi harus lebih berhati-hati.
13.Setelah selesai dimandikan dan bersih, lalu siramkanlah air yang sudah dicampur dengan kapur barus yang sudah ditumbuk halus keseluruh tubuhnya ( Lihat Shohih Bukhori & Muslim ), lalu pakaikanlah cawatnya dari kain kafan yang sudah disiapkan sebelumya, dan tutup kemaluannya dengan kapas, lalu tutuplah seluruh tubuhnya dengan kain dan angkat ke tempat yg sudah disiapkan untuk mengkafani

II.MENGKAFANI JENAZAH
Mengkafani Laki–laki sbb :
Alat–Alat yang dibutuhkan untuk mengkafani :
a.Sebelum mayat dimandikan ukur terlebih dahulu panjang mayat, untuk menentukan panjangnya kain kafan.
b.Sediakan kain kafan 12 m dari kaci/katun jika lebar kain 90 cm, dan jika lebarnya 115 cm cukup 10 m.
c.Sediakan tikar polos panjang 2 m lebar 1,5 m.
d.Sediakan tali pengikat dari kain kafan 4 potong untuk bagian ujung kepala, sekitar dada, lutut dan kaki, yang satu ikat panjangnya 1,25 cm, 3 potong lagi 60 cm.
e.Minyak wangi 1 botol.
f.Kapas 1 kg.
g.Kapur barus yang sudah ditumbuk halus.
h.Satu buah gunting besar untuk memotong kain kafan.

Cara menyiapkan Kain Kafan :
1.Potong kain kafan 3/5 lembar berdasarkan panjangnya mayat, dan lebihkan 15/20 cm diatas kepala dan 15/20 cm dibawah kaki.
2.Bila kain kafan dari kaci yang lebarnya 90 cm dan panjangnya 12 m, gunting dulu 4 lembar berdasarkan panjangnya dan sudah dilebihkan 30/40 cm, satu lembar digunting dan bagi dua, jadi dua lembar lebarnya, lalu sambungkan pada kain kafan yang 2 lembar tadi (90 cm) dengan jahitan (mesin/tangan) supaya lebar menjadi 135 cm (90 + 45 cm).
3.Mula–mula hamparkan tikar lalu simpan 4 helai tali yang sudah disiapkan (1 helai 125 cm, dan 3 helai 50/60 cm) dengan susunan sebagai berikut :
Satu helai disimpan dikaki
Satu helai disimpan di lutut
Satu helai di dada / bawah tangan
Satu helai diatas kepala
4.Hamparkan kain kafan yang sudah dipotong dan dijahit diatas tali yang sudah disiapkan.
5.Siapkan satu helai tali -/+ 60 cm dan 1 cawat.
6.Tutupi bagian tubuh mayat dengan kapas yang sudah dilebarkan.
7.Mulai melipat satu persatu kain kafan dari kanan ke arah kiri dan dikencangkan.
8.Ikatkan masing–masing tali yang sudah disiapkan.
9.Tutupkan tikar yang menjadi alas dan Jenazah siap diangkat ke pekuburan
Mengkafani Mayat Perempuan
Cara menyiapkan Kain Kafan :
1.Potong kain kafan 3/5 lembar berdasarkan panjangnya mayat dan dilebihkan -/+ 30/40 cm.
2.Bila kain kafan dari kaci yang lebarnya 90 cm maka panjangnya 12 m dan sudah dilebihkan (poin 1), dua lembar gunting dan bagi dua jadi 4 lembar lebarnya, lalu sambungkan pada kain kafan yang 4 (90 cm) dengan jahitan, ditambah baju, sarung dan kerudung.
3.Gunting satu helai untuk sarungnya, ukur mulai dari pinggang sampai ujung kaki.
4.Untuk baju wanita, gunting satu helai kain kafan dari mulai pinggang sampai setinggi bahu, selebar badannya, lalu beri, lobang ujung lehernya seperti baju oblong, bagian depan dibelah untuk memudahkan memasukan kepala, tanpa jahitan.
5.Gunting satu helai kain kafan untuk kerudung, panjangnya sekedar untuk menutupi kepala dan muka -/+ 60 cm.
6.Gunting satu helai kain kafan kecil untuk cawat setinggi pinggang sampai selangkangan, diberi tali, boleh dijahit atau diberi lobang untuk memasukkan talinya.

Cara menyusun kain kafan :
1.Mula-mula hamparkan tikar, lalu simpan 4 helai tali diatas tikar dengan susunan sbb :
i.Satu helai disimpan di kaki
ii.Satu helai disimpan di lutut
iii.Satu helai disimpan di dada/tangan
iv.Satu helai disimpan di atas kepala
2.Simpan 4 helai tali lagi di atas tikar dengan susunan yang sama seperti poin satu, hanya tali yang ukuran 60 cm
oSatu helai di kaki
oSatu helai di kepala
oDan satu yang ukuran 125 cm disimpan ditengah
3.Simpan 4 helai kain kafan yang telah disambung diatas tadi lalu simpan kain sarungnya, lalu bajunya sambil dibuka dan dilebarkan sampai keatas bagian baju yang dibelah, agar memudahkan menutupnya.
4.Kain untuk kerudungnya hamparkan di bawah kepala dan jangan dulu ditutup.
5.Setelah mayatnya dibaringkan tutup kedua kakinya dengan kapas, begitupula tangannya dengan kapas yang sudah dilebarkan sampai siku dan terakhir untuk menutup matanya.
6.Mula-mula lilitkan kain sarungnya dari arah kanan ke kiri lalu kencangkan supaya rapi, baru tutupkan bajunya dan tutupkan kepadanya lapisan pertama.
7.Lapisan kain kafan yang kedua dililitkan lagi seperti di atas, lalu yang ketiga dan seterusnya sampai terakhir, tarik ujungnya (sebelah kaki ) diputar dan diikat.
8.Mulai mengikatkan tali yang sudah disiapkan, dan bagian kepala/wajah ditutup terakhir sampai keluarganya ada kesempatan melihat/mencium wajahnya.
9.Bila semua sudah melihat, maka tarik bagian ujung kepala putar dan ikat.
10.Jenazah siap diangkat ke pekuburan.

1 komentar:

  1. trima kasih, lebih lengkapnya lampir photonya/ gambar potongan kain kafan

    BalasHapus